Tentang Frekuensi Standar 44.1 Khz

Manusia memiliki beberapa panca indera yang mampu merasakan hembusan angin dari kulit seolah-olah dibelai oleh angin, hidung merasakan bau, mata untuk melihat visualisasi, dan telinga untuk mendengar. Telinga manusia adalah sebuah transducer atau sistem yang merubah gelombang menjadi suara. Telingan memiliki bagian-bagian tertentu seperti daun telinga untuk mengumpulkan gelombang dari dunia nyata. Fungsi daun telinga ini seperti sistem antena parabola. Mengapa bentuk antenanya parabolik karena diharapkan mampu mengumpulkan berbagai sinyal dari luar, bagitupun dengan daun telinga yang bentuknya menyerupai parabolik. Tentu setelah menampung berbagai sinyal dari luar kita memerlukan filter/penyaring yang menyaring berbagai frekuensi sehingga dapat terdengar teratur. Mana frekuensi yang enak dan tidak enak.
Seperti yang kita pelajari dalam pelajaran fisika dasar, manusia mempunya ambang batas pendengaran bawah dan atas sesuai yang telah dicermati oleh para peneliti. Untuk ambang batas minimal pendengara manusia, berada disekitar level 20 hz dan ambang maksimal pada 20 khz frekuensi.
Jika kita sering memakai software-software audio dalam proses reocrding audio. Anda akan diberi level stndar untuk membuka project baru bertuliskan 44.1 Khz. Apa hubunngannya dengan ambang dengar manusia. Para ahli telah mengamati tentang ambang batas dengar manusia dan telah memberikan angka standar maksimal untuk project audio anda pada 44.1 Khz. dari 20 Khz disepkati pada angka 44.1 Khz mengingat dalam sistem ada yang disebut nilai toleransi yang selalu berbeda antara teori dan kejadian sebenarnya. 
Pada angka 44.1 Khz dianggap manusia dapat mendengar sebuah suara rekaman dengan aman dan nyaman untuk telinga manusia.