Pentingnya Kesadaran Dalam Menjaga Lingkungan

Pelatihan Jurnalisme terkait dgn lingkungan"Makassar
Pelatihan untuk para jurnalis terkait dengan lingkungan dimulai kemarin di makassar. Ada empat pembicara masing-masing 2 dari pihak pemerintah dan 2 lagi dari organisasi-organisasi pemerhati lingkungan.
Jika pemerintah membahas tentang masalah tataruang  dan ketersediaan ruang hijau, maka Organsisasi pemerhati lingkungan menyorot tentang limbah-limbah industri.
Lantas mengapa para jurnalis harus diberikan dan dilibatkan dalam pelatihan tentang lingkungan ini. Isu lingkungan hidup memang telah menjadi wacana serius untuk beberapa jangka waktu ke depan. Para jurnalis merupakan corong tersebarnya suatu informasi ke khalayak. Hal-hal teknis terkait dengan lingkungan perlu mereka ketahui lebih dalam agar tidak terjadi kesalahan dalam streaming informasi ke masyarakat. Sebenarnya banyak juga orang memahami lingkungan secara sempit saja. Lingkungan dalam hal ini terkait dengan apapun yang berada pada suatu kawasan, bukan hanya pada tanaman dan tanah saja.  Selama ini, semua orang menyorot pada runtuhnya pepohonan dan suburnya tanah saja. Sedang peristiwa penghancuran lingkungan selama ini dilakukan oleh manusia.
Satu contoh saja, untuk membuat orang menanam pohon tak sekedar memberi mereka serupa wejangan saja. Pepohonan itu tumbuh dalam jangka waktu yang lama, perlu dikawal keberadaaanya. Program-Program penanaman pohon yang selama ini dicanagkan oleh pemerintah, perlu menjangkau tingkat kesadaran manusia. Slogannya sepertinya harus dirubah, selama ini terlalu mengarah ke kuantitatif. Slogan: Satu orang satu pohon, slogannya mengarah ke banyak pohon. Sedang yang dilakukan sebenarnya tak cukup dengan menanam saja. Masih ingat dengan salah satu judul lagu iwan fals, Tanam Pohon Untuk Kehidupan. Slogan atau judul lagu ini menyasar pada keluarga dan orang-orang tercinta. Pohon adalah warisan untuk anak-anak, manusia itu sebenarnya lebih mementngkan hal tersebut. Orang-orang tercinta adalah bagian dari lingkungan juga. 
Kalau di daerah Bulukumba, ketika seseorang melahirkan anak, anak tersebut sudah ditanamkan pohon. Pohon itu harus dijaga karena itu adalah simbol dari tumbuhnya anak itu. Jadi pohon tersebut merupakan pengejawantahan dari seorang anak tersebut.